Gulliver di Negeri Liliput (Inggris)

Pada suatu masa, hiduplah seorang dokter muda yang bernama Gulliver. Gulliver hobi berlayar. Dia menggunakan kapal layarnya untuk pergi ke suatu tempat. Namun, di lain waktu, Gulliver mengalami hujan badai yang sangat dahsyat ketika berlayar. Gulliver tidak bisa mengendalikan kapalnya dengan baik. Angin badai di laut cukup membuatnya kerepotan untuk menyelamatkan diri. Akhirnya kapal Gulliver terhempas oleh gelombang air laut. Kapal Gulliver mengalami kerusakan. Gulliver tidak bisa berbuat apa-apa. Hingga akhirnya, Gulliver jatuh pingsan dan terdampar di sebuah pulau yang asing.

Gulliver akhirnya sadar. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha melihat pemandangan di sekelilingnya. Tampaklah sebuah pemandangan yang indah serta pantai yang memiliki air yang jernih. Namun, Gulliver tidak bisa bergerak. Ternyata tubuhnya diikat oleh tali. Tali tersebut mengikat seluruh tubuh Gulliver. Gulliver sekuat tenaga melepaskan diri dari ikatan tali tersebut. Tidak lama kemudian, tampaklah orang-orang berkerumun mengelilingi Gulliver. Mereka bertubuh kecil, seperti liliput.

Gulliver tidak menyangka dengan apa yang dia lihat, dia belum pernah melihat orang-orang kerdil seperti itu. Ukuran orang kerdil itu hampir sama dengan jari-jari Gulliver. Manusia-manusia kerdil itu juga tidak menyangka bahwa mereka akan didatangi oleh manusia raksasa seukuran Gulliver.

Salah seorang dari manusia kerdil itu pun mencoba untuk berbicara dengan Gulliver, “Hai manusia raksasa ! Ada apa gerangan engkau datang ke daerah kami ?”

Gulliver menjawab “Aku sedang berlayar dan kapalku terhantam badai. Akhirnya aku pun terdampar di pulau ini.”

“Sekarang kamu adalah tawanan kami, kau akan kami bawa kepada raja,” jawab salah satu dari mereka.

Akhirnya Gulliver digotong oleh manusia-manusia kerdil itu. Butuh banyak orang untuk menggotong Gulliver. Namun, mereka dapat membawa Gulliver ke istana untuk menghadap sang raja.

Setelah sampai di istana, Gulliver dimintai keterangan oleh raja tentang perihal terdamparnya dia ke pulau itu. Setelah mendengarkan penjelasan dari Gulliver, sang raja yang bijaksana mengizinkan agar Gulliver tinggal di negaranya.

“Baiklah, kau boleh tinggal di negaraku,” kata sang raja. “Pelayan, berikan makanan yang cukup kepada tamu kita, Gulliver,” perintah sang raja kepada pelayan istana.

Gulliver bahagia dengan kebaikan sang raja dan para rakyat di negara itu. Gulliver lalu mengucapkan terimakasih kepada mereka. Gulliver tidak lupa memberikan hadiah kepada sang raja, yaitu sebuah pistol. Sang raja terkagum dengan pistol yang diberikan oleh Gulliver. Menurutnya, pistol pemerian Gulliver layaknya sebuah meriam bagi mereka.

Karena Gulliver berperilaku baik, Gulliver pun disenangi oleh penduduk negeri liliput. Gulliver tampak mudah beradaptasi dengan penduduk setempat. Gulliver menganggap mereka sebagai teman sendiri, sehingga Gulliver tidak mengalami kesepian.

“Gulliver, sebenarnya saya sedang resah terhadap suatu masalah,” kata sang raja kepada Gulliver.

“Masalah apakah itu, paduka ?” tanya Gulliver.

“Putriku sempat dipinang oleh seorang pangeran dari kerajaan seberang. Namun, putriku tidak menyukai pangeran itu. Akan tetapi, kerajaan seberang tersebut mengancam akan menyerang kerajaanku apabila putriku menolak pinangan anaknya.

“Jangan khawatir paduka, aku akan membantumu,” kata Gulliver yang baik hati.

Gulliver lalu mencari akal untuk menghadapi serangan dari kerajaan musuh. Dia lalu pergi ke dermaga. Di dermaga, Gulliver meminta pasukan negeri liliput untuk menyiapkan tali-tali dengan kail di ujungnya. Karena musuh sudah dekat di dermaga, Gulliver menuju ke arah mereka. Gulliver melemparkan tali dengan kail tersebut untuk menarik kapal mereka. Gulliver akan menghadapi mereka sebelum mereka menghadapi tentara kerajaan. Beberapa ratus anak panah pun menghujam tubuh Gulliver, namun hal tersebut dianggap tidak berarti oleh Gulliver. Sebab anak panah itu berukuran kecil.

Kemenangan pun akhirnya berpihak kepada kerajaan liliput yang didiami oleh Gulliver. Kerajaan seberang akhirnya meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatan mereka kembali.

Pada suatu ketika, Gulliver menemukan kapalnya yang sedang terombang-ambing di tepi pantai. Gulliver berusaha mendekati kapal miliknya. Ada beberapa kerusakan yang ditemukan oleh Gulliver di kapal itu. Atas bantuan penduduk negeri liliput, kapal tersebut dapat diperbaiki dan dapat dipergunakan dengan baik. Gulliver senang karena dia dapat berlayar kembali untuk pulang ke rumah.

Gulliver menceritakan perihal akan rencana kepulangannya kepada raja. Raja pun akhirnya menyediakan makanan yang cukup dan beberapa ekor sapi untuk bekal Gulliver. Perasaan bahagia bercampur sedih menghinggapi diri Gulliver dan rakyat negeri liliput. Rakyat negeri liliput bahagia dengan kepulangan Gulliver ke rumah, namun juga sedih ditinggal Gulliver. Mereka melepas kepergian Gulliver di pelabuhan.

“Teman-teman, aku pergi untuk pulang ke rumahku. Terimakasih atas kebaikan kalian. Maafkan jika selama ini aku memiliki kesalahan,” kata Gulliver kepada teman-teman liliputnya.

“Kami juga sangat berterimakasih kepadamu, karena kau juga banyak membantu kami. Hati-hati di jalan Gulliver !” kata rakyat negeri liliput.

Akhirnya Gulliver berpisah dengan rakyat negeri liliput. Gulliver pulang dengan selamat ke Negera Inggris. Sesampainya di pelabuhan, orang-orang menjadi terheran dengan sapi-sapi kecil yang dibawa oleh Gulliver. Gulliver hanya tersenyum melihat keheranan mereka.