Kisah Pangeran dan Peri Air (India)

Alkisah di negeri India ada seorang raja yang baik dan bijaksana. Sang Raja mempunyai dua orang putera pangeran yang sudah dewasa. Pangeran itu bernama Pangeran Matahari dan Pangeran Bintang. Sang Raja selalu mendidik anak-anaknya untuk menjadi seorang yang baik, bertanggung jawab, mandiri, bijaksana, adil, serta peduli kepada se­samanya, karena salah satu mereka kelak akan menggantikan dirinya menjadi raja dan memerintah kerajaan.

Pada suatu hari, Sang Raja memanggil kedua putranya dan meminta mereka berdua untuk pergi ke dalam hutan. “Wahai anak-anakku, Pangeran Matahari dan Pangeran Bintang, pergilah kalian ke hutan membawa bekal yang cukup dan belajarlah dari apa yang ada di alam bebas,” ujar Sang Raja.

Lalu kedua pangeran itu menuruti melaksanakan perintah ayahnya. Mereka pun berkelana ke hutan belantara. Berhari-hari keduanya berjalan kaki menyusuri hutan tan­pa disertai oleh satu pun pengawal. Suatu hari, air minum mereka sudah mau habis dan kakak beradik ini pun memilih istirahat sejenak di bawah pohon. Sang adik, Pangeran Bintang melihat ada danau tak jauh dari mereka istirahat, “Kak ada danau di sana, aku akan ke sana untuk mencuci mukaku sekaligus mengisi air minum kita yang tinggal se­dikit,” kata Pangeran Bintang. “Baiklah adikku, aku masih lelah, aku akan beristirahat dulu di sini dan menjaga perbekalan kita, hati-hatilah adikku,” jawab Pangeran Matahari.

Lalu Pangeran Bintang pun berjalan menuju danau. Di sana ia mencuci muka dan mengambil air. Tiba-tiba muncullah sesosok peri air yang berwajah jelek. “Hei anak muda, siapakah kau ini? Berani sekali kau masuk ke wilayahku,” tanya peri air. “Aku adalah pangeran Bintang anak Raja India, aku hanya mau mencuci mukaku dan meminta mengambil sedikit air dari danau ini untuk mengisi perbekalanku,” jawab Pangeran Bintang. “Kau tahu wahai anak raja? Aku ini adalah penunggu di sini dan aku adalah peri yang jahat, namun aku sebenarnya ingin sekali menjadi peri yang baik. Apakah kau tahu bagaimana peri yang baik itu,” tanya Peri Air. Pangeran pun menjawab, “Peri yang baik adalah peri yang berwajah cantik sedangkan wajahmu buruk, tentu saja kau tidak bisa menjadi peri yang baik,” jawab Pangeran Bintang. Mendengar jawaban Pangeran Bintang, ^eri Air menjadi marah lalu dengan kekuatannya ia menangkap Pangeran Bintang dan menyekapnya di dalam gua.

Sementara itu, di tempat istirahatnya Pangeran Matahari merasa cemas karena adiknya belum kembali dari danau. “Kenapa adikku lama sekali mengambil air, aku akan menyusulnya semoga tidak terjadi apa-apa pada adikku,” kata Pangeran Matahari. Ia lalu bergegas mengemasi perbekalan dan pergi ke danau.

Sampai di danau Pangeran Matahari tidak mendapati adiknya. Ia malah bertemu dengan peri air. Melihat peri air, Pangeran Matahari kemudian bertanya pada peri air. “Wahai peri air, perkenalkan aku adalah Pangeran Matahari, aku adalah anak Raja India, aku datang ke sini untuk mencari adikku Pangeran Bintang, apakah kau melihat adikku?,” tanya Pangeran Matahari dengan tenang. Peri air pun menjawab, “Adikmu adalah pangeran yang bodoh, karenanya ia aku sekap di dalam gua.” Kemudian peri air melanjutkan bicaranya, “Hei Pangeran Matahari, aku akan melepaskan adikmu jika kamu bisa memberiku nasihat tentang bagaimana peri yang baik itu,” kata peri air.

Dengan bijaksana Pangeran Matahari pun menjawab. “Wahai peri air, peri yang baik itu adalah peri yang berhati lembut, sabar, tidak pernah iri hati, tidak sombong, sayang kepada semua makhluk, serta senang membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongan,” jawab Pangeran Matahari.

Mendengar jawaban Pangeran Matahari, Peri Air menjadi senang, ia lalu membe­baskan Pangeran Bintang dan memberikan kepada kakaknya. Sejak saat itu peri Air yang jahat berubah seorang peri air yang baik hati. Kemudian Pangeran Matahari dan Pangeran Bintang pun kembali ke kerajaan.