Kura-kura yang Tidak Dapat Berhenti Bicara (India)

Di sebuah danau hiduplah seekor kura-kura. Selain memiliki hoby menyelam di danau, ia pun suka sekali naik ke atas sebuah batu besar untuk menjemur badannya. Tetapi hal yang sangat dicintainya ialah berbicara. Berbicaralah seekor kura-kura itu kepada anak-anak kampung yang sedang bermain di tepi danau. Selain seekor kura-kura itu berbicara kepada anak-anak, ia mengajak ikan-ikan yang sedang berenang, katak-katak yang sedang berdiam di tepi danau dan kepada bangau yang lagi menangkap ikan. Ia pun juga tidak berhenti berbicara sehingga seekor monyet yang lagi bergelantungan di ajaknya berbicara. Malah lebih banyak berbicaranya dari pada monyet!

Terus saja bicara, bicara dan bicara si kura-kura itu tanpa ada rasa lelah. Namun hanya dalam keadaan tidur saja kura-kura berhenti bicara.

Pada suatu ketika datanglah dua ekor angsa liar. Kemudian mereka mendarat untuk beristirahat sejenak di danau. “Hai, kalian bukan dari sini ya?” kura-kura langsung mendatangi dan menegur mereka yang sedang beristirahat.

Dijawablah dengan ramah oleh angsa-angsa itu. Mereka pun kemudian saling bercerita, Angsa yang bercerita kalau mereka lagi dalam perjalanan pulang ke selatan.

“Dimanakah kalian tinggal?” kata kura-kura bertanya.

“Di sebuah danau di atas bukit kami tinggal. Dan danau kami pun lebih gede serta jernih airnya dibanding danau ini. Pemandangannya pun sangat indah,” dijawabnya dari salah satu angsa.
Dengan rasa penasaran oleh cerita dua ekor angsa itu tentang danau tempat tinggalya, kura-kura pun tidak berhenti untuk terus bertanya. Kemudian diajaklah si kura-kura oleh angsa pulang kerumahnya.

“Bagaimana caranya aku bisa ikut?, Sementara aku tidak punya sayap untuk terbang seperti kalian.”

“Gampanglah, sebelum kita membawamu terbang. Kita harus mencari sebatang tongkat, kemudian aku serta kakakku akan mengigit kedua ujungnya dan kau pun harus menggigit pada bagian tengahnya.”

“Terima kasih banyak angsa, wah aku sangat senang sekali dapat ikut bersama kalian. Sudah lama rasanya aku ingin pergi ke selatan.”

Kemudian dengan cepat mereka bertiga mencari sebatang tongkat. Akhirnya mereka melihat sebuah tongkat yang cukup sangat kuat.

“Mari kita pergi,” kata angsa yang paling tua, “tetapi yang harus kamu ingat, selama kita terbang tidak boleh kamu berbicara sedikitpun.”

“Betul,” jawab sang adik, “Seandainya kamu membuka mulutmu, tongkat ini pasti lepas lalu kamu akan jatuh. Dan tolong diingat ya, tidak boleh berbicara sedikit pun!”

“Baiklah, aku akan mengingat pesan kalian,” jawab kura-kura, “Selama perjalanan aku tidak akan berbicara.”

Dengan paruh mereka menggigit ujung-ujung tongkat tersebut, dan kura-kura pun ikut menggigit di bagian tengah. Akhirnya mereka pun siap pergi ke selatan.

Dengan mereka terbang di atas kampung yang mana anak-anak suka berbicara dengan kura-kura tinggal. Kura-kura pun bisa lihat teman-temanya yang ada dibawah sana. Rasanya ingin berteriak, “Hai teman-teman lihat aku, aku mau pergi ke selatan!” syukurnya ia bisa menghentikan dirinya pada waktu yang tepat.

Ada salah satu anak lihat kura-kura nyangkut pada tongkat yang dibawa oleh dua ekor angsa. Kemudian ia pun kasih tahu kepada teman-temannya yang lain. Lalu mereka bersama-sama sambil menunjuk-nunjuk kearah kura-kura. Ada seorang anak berkata, “Begini caranya mereka bepergian, lucu sekali.” Dan anak-anak yang lain ikut tertawa.

Ada anak lain yang berkata, “Kura-kura itu kan tidak dapat diam? Selalu saja berbicara. Selama perjalan tidak mungkin dia bisa menutup mulutnya.”

Semakin besar suara anak-anak itu tertawa-tawa. Akhirnya nggak tahan lagi, Kura-kura pun berteriak kepada anak-anak, “Siapa bilang aku….” Baru kalimat itu yang keluar dari mulutnya. Kemudian kura-kura lepas dari tongkat dan jatuh yang sangat dekat dengan kaki anak-anak.

“Kasihan sekali kura-kura, dia tidak bisa berbicara“ kata seorang anak.