Kisah Peri Air yang Jahat

Suatu hari, dua orang bersaudara, adik dan kakak bermain-main di dekat sebuah sumur, dan saat mereka bermain, tanpa sengaja, mereka berdua terjatuh masuk. Di dalam sumur itu, tinggallah seorang Peri Air yang jahat, saat melihat kedua kakak beradik yang jatuh ke sumur, dia lalu berkata, “Sekarang saya telah mendapatkan kalian, kalian harus bekerja keras untuk saya!”

Lalu, si Peri Air itu membawa mereka pergi ke tempat tinggalnya. Dia menugaskan anak yang perempuan untuk menenun rami, dan anak yang laki-laki mengambil air dengan ember yang berlubang di tengahnya, dan anak laki-laki itu juga diharuskan menebang pohon dengan kapak yang sudah tumpul. Mereka pun tidak diberi makan yang layak, hanya makanan seadanya yang sekeras batu.

Akhirnya kedua anak itu tidak tahan lagi, dan merencanakan untuk melarikan diri dari peri jahat itu. Mereka menunggu hingga si Peri Air itu keluar dari rumah, dan saat itulah mereka melarikan diri. Tetapi ketika si Peri Air pulang dan melihat bahwa kedua anak tersebut telah menghilang, dia pun lalu mengikuti mereka dengan cepat. Saat kakak beradik ini melihatnya datang dari jauh, anak yang perempuan melemparkan sisir rambutnya ke belakangnya yang langsung membentuk bukit besar yang penuh dengan ribuan tombak, di mana peri jahat itu terpaksa melewatinya dengan susah payah, namun akhirnya peri jahat itu bisa melewati bukit itu.

Ketika kakak beradik melihat si peri jahat ini mendekat kembali, anak yang laki-laki melemparkan sisirnya ke belakang yang segera membentuk bukit besar dengan ribuan jeruji, tetapi peri jahat ini juga berhasil melewatinya dan tetap mengejar mereka berdua. Kemudian anak yang perempuan melemparkan cermin kacanya ke belakang yang segera membentuk bukit cermin yang sangat licin sehingga tidak memungkinkan si Peri Air itu melintasinya.

Kemudian si Peri Air itu berpikir, “Aku akan pulang dan mengambil kapakku, dan akan memecahkan bukit kaca hingga pecah berantakan.”

Si Peri Air itu pun kembali ke rumah untuk mengambil kapak, datang kembali untuk memecahkan bukit kaca itu, tetapi anak-anak itu telah melarikan diri dan lolos keluar dari sumur tua. Si Peri Air terpaksa harus kembali ke rumahnya sendirian karena dia tidak bisa meninggalkan sumur itu.