Kisah Tikus Pemalas (Amerika Serikat)
Di sebuah padang rumput yang hijau, hiduplah banyak tikus. Mereka rajin bekerja. Setiap hari mereka mengumpulkan makanan. Dengan menggunakan kantung yang terbuat dari kulit ular, dibawanya bahan makanan seperti kacang, gandum, dan buah-buahan menuju sarang mereka.

Sementara itu, saat tikus-tikus sedang bekerja, ada salah satu tikus yang hanya bermalas-malasan. Setiap hari tikus itu hanya bernyanyi dan menari. Padahal, musim dingin akan segera tiba.
“Apakah kau tak mau ikut kami mencari makanan?” tanya salah satu tikus.
“Tidak, aku sedang sibuk sekarang,” ucap si tikus pemalas, lalu melanjutkan menyanyi.
“Sibuk apa? Aku perhatikan kau cuma bernyanyi, tidak bekerja apa-apa,” ucap salah satu tikus.
“Sudah, tak usah urusi urusanku!” dengus si tikus pemalas.
Tikus-tikus lain hanya menggeleng-geleng kepala melihat perilaku si tikus pemalas. Mereka yakin, saat musim dingin nanti, hidup si tikus malas akan kesulitan.
Musim gugur hampir usai. Sementara itu, si tikus pemalas tak memiliki persediaan makanan, la pun mulai kebingungan.
“Aduh, bagaimana ini. Makanan di rumahku sudah habis. Sementara aku tak memiliki kulit ular untuk mengangkut makanan,” ucap si tikus pemalas.
Tikus pemalas segera pergi ke rumah sepupunya. Sepupunya sangat rajin bekerja. Pastilah dia punya kulit ular.
“Sepupuku, bolehkah aku pinjam kulit ular milikmu? Persediaan makananku habis. Sedangkan sebentar lagi akan tiba musim dingin, ucap si tikus pemalas.
“Ke mana saja kau saat musim gugur kemarin?”tanya sepupunya.”Bahkan kulit ular pun kau tak punya. Padahal banyak sekali ular yang berganti kulit.”
“Aku hanya menyanyi dan menari” ucap si tikus pemalas, tertunduk malu.
“Akan aku pinjamkan kulit ular milikku. Tetapi, berjanjilah kau tak akan malas lagi. Malas hanya akan membuat hidupmu susah” ucap sepupunya.
Si tikus pemalas menyadari kesalahannya. Dalam hatinya, ia berjanji tak akan malas lagi.
Kini, saat tikus-tikus lain sedang menikmati makanan dan udara hangat di dalam rumahnya, si tikus pemalas harus kesusahan mencari makanan untuk dirinya di tengah musim yang sulit. Itulah akibatnya jika menjadi anak pemalas.
Pesan Moral :
Malas hanya akan membuat hidup menjadi susah. Lebih rajinlah dalam mengerjakan sesuatu agar hasil yang diinginkan juga maksimal